Selasa, 15 Desember 2015

Prosedur dan Ketentuan Penyusunan Kamus


Tahap pemberian definisi dalam penyusunan kamus merupakan tahap yang paling berat dan kritis. Dalam pelaksanaan tahap ini betul-betul sangat diperlukan ketekunan, kecermatan, dan kesabaran dengan penuh dedikasi disertai tanggaung jawab yang sangat besar.

Sebuah definisi biasanya berbentuk kalimat singkat dan sederhana, tetapi dapat mengungkapkan pengertian sebuah kata dengan jelas dan terang. Definisi dapat bertolak dari dasar pertimbangan:
a)      Dasar Kegunaan (Causa Efeciency)
b)      Dasar Zat (Causa Materialis)
c)      Dasar Sarana (Causa Instrumentalis)
d)     Dasar Contoh (Causa Exemplaris)
e)      Dasar Tujuan (Causa Finalis)

Macam-macam Definisi
Ada beberapa definisi yang akan disajikan berikut ini, di antaranya:
a)      Definisi leksikografis
b)      Definisi logis
c)      Definisi sinonimis
d)     Definisi ensiklopedis

Definisi Leksikografis
Definisi ini mendeskripsikan secara berturut-turut ciri-ciri semantik (intrinsik dan atau ekstrinsik) terpenting dari suatu kata, yang cukup membedakannya dari kata lain. Umumnya berupa keterangan singkat dan sederhana.

Definisi Logis
Definisi ini mengidentifikasikan secara tegas objek yang didefinisikan sedemikian rupa sehingga masing-masing objek dibedakan secara nyata terhadap objek-objek lainnya yang didefinisikan dan digolongkan secara pasti dan tegas sebagai anggota golongan yang terdekat.

Definisi Sinonimis
Definisi ini berupa yang sama atau hampir sama maksudnya dengan kata yang didefinisikan. Biasanya hanya untuk ditambahkan pada definisi leksikografis.

Definisi Ensiklopedis
Definisi ini menerangkan secara lengkap dan cermat segala sesuatu yang berhubungan dengan kata yang didefinisikan.

Definisi Istilah
a. Definisi Ciri-ciri Semantik
Dalam pendefinisian suatu konsep istilah, penyusunan kamus harus mengidentifikasikannya dengan mendeskripsikan ciri-ciri semantiknya, baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsiknya.
b. Definisi Konsep
Yang dimaksud dengan definisi konsep ialah penentuan tempatnya di dalam semua konsep yang bertalian. Rumusan definisi hendaknya dibandingkan dengan konsep-konsep yang lain termasuk yang sama.
c. Pemakaian Istilah dalam Definisi
Kadang-kadang definisi hanya dapat diterapkan dalam sejumlah kasus yang terbatas. Dalam hal itu, daya terapnya harus ditegaskan; misalnya dengan cataan bahwa definisi itu hanya berlaku di bidang terbitan yang sama.
d. Pembatasan Cakupan Definisi
Semua istilah khusus yang dipakai di dalam suatu definisi perlu diberi definisi juga dalam terbitan yang sama.
e. Kecermatan Definisi
Taraf kecermatan definisi bergantung pada corak dan maksud kamus istilah serta kalangan pemakai yang menjadi sasarannya.
f. Golongan Terdekat
Golongan konsep yang dipakai di dalam definisi yang berdasarkan ciri-ciri instrinsiklah, ialah golongan terdekat yang bertalian serta diberi definisi di dalam kamus, atau golongan yang dianggap sudah dikenal secara umum.
g. Kelengkapan Definisi
Ciri pembeda di dalam definisi yang berdasarkan ciri-ciri instrinsiknya harus lengkap. Misalnya definisi bumi = planet, tidak membedakan bumi dari planet Mars dan Venus. Jadi, perlu pembedaan terhadap planet-planet lainnya dengan mendeskripsikan ciri-ciri khusus, misalnya: bumi = planet yang dihuni oleh manusia.
h. Manfaat Ilustrasi
Ilustrasi sering banyak manfaatnya untuk menjelaskan definisi atau menambah kecermatan pemahamannya. Bergantung pada tujuannya, jenis ilustrasi dapat berupa gambar atau diagram.

Beberapa Ketentuan dalam Penyusunan Definisi
a)      Dalam definisi kamus umum janga terdapat kata yang tidak terdapat di dalam entri kamus itu.

b)      Dalam definisi kamus istilah jangan terdapat istilah yang tidak terdapat dalam kamus itu.

c)      Kata atau istilah yang diberikan diberi definisi jangan terdapat di dalam definisinya.

d)     Definisi jangan berupa kata inkar dari antonimnya; misalnya;
Tenang 1 tidak gugup, tidak gelisah
              2 tidak berisi; 3 tidak bergelombang
Wanita bukan pria

e)      Definisi harus bisa menggantikan kata yang didefinisikan dalam hubungan kalimat; misalnya:
Kamus                        buku berisi keterangan tentang makna kata-kata; -
itu terbitan Balai Pustaka ) kalimat ini harus dapat digantikan oleh: buku berisi keterangan tentang makna kata-kata itu terbitan Balai Pustaka).

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar