Jumat, 18 Desember 2015

Perbedaan Teori Hegemoni dengan Teori Kekuasaan Karl Marx


Teori hegemoni Gransci telah diuraikan secara panjang lebar pada postingan baca: teori hegemoni gramsci

Berikut ini penjelasan teori kekuasaan Karl Marx. Menurut Yasraf Amir Piliang, Karl Marx melihat konsep kekuasaan dalam kerangka hubungan yang mutlak antara kelas-kelas yang mendominasi dan yang didominasi dalam masyarakat—antara yang menekan (oppressor) dan yang tertekan (oppressed), antara yang menyisihkan (alienating) dan yang tersisihkan (alienated). Kekuasaan, menurut versi Marxisme adalah kekuasaan yang dibutuhkan oleh kelas sosial (kelas penguasa) untuk mereproduksi model produksinya yang dominan—kekuasaan untuk mengeksploitir kelas yang dikuasai.

Batasan di atas memilah hubungan dua kelas di tengah masyarakat, yakni kelas penguasa yang menguasai kelas yang dikuasai dalam mereproduksi model produksi yang dominan. Dalam teks lain, kekuasaan itu disebut juga sebagai ideologi: Karl Marx (1818-1883) dan dan Fredrich Engels ((1820-1895) melihat ideologi sebagai fabrikasi atau pemalsuan yang digunakan oleh sekelompok orang tertentu untuk membenarkan diri mereka sendiri. Karena itu, konsep ideologi tersebut jelas sangat subjektif dan keberadaannya hanya untuk melegitimasi kelas penguasa di tengah masyarakat.

Teori kekuasaan ala Karl Marx itu identik dengan ideologi yang melegitimasi kelas penguasa di tengah masyarakat. Dalam batasan-batasan lain, hubungan itu dibingkai dalam konteks sistem ekonomi dan dibaca sebagai kapitalisme. Selain itu, politik berada di balik kekuasaan ekonomi itu, seperti diuraikan Stephen Littlejohn dan Karen A. Foss di bawah ini: Marx meyakini bahwa masyarakat adalah sarana produksi yang menentukan struktur dari masyarakat itu. Disebut hubungan superstruktur dasar (base-superstructure), gagasan ini adalah ide bahwa ekonomi adalah dasar dari semua struktur sosial. Marx paling prihatin dengan akibat kapitalisme sebagai sebuah sistem ekonomi, memercayai bahwa keuntungan berasal dari produksi ekonomi berasal dari politik, yang oleh Marxisme klasik sering disebut kritik ekonomi politik (the critique of political economy).

Dengan demikian teori kekuasaan Karl Marx memuat poin-poin:
1) kelas penguasa yang menguasai kelas yang dikuasai dalam mereproduksi model produksi yang dominan.
2) ideologi yang melegitimasi kelas penguasa di tengah masyarakat.
3) hubungan itu dibingkai dalam konteks sistem ekonomi dan dibaca sebagai kapitalisme.
4) politik berada di balik kekuasaan ekonomi itu.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar