Selasa, 15 Desember 2015

Makalah Analisis Relasi Makna Pada Carpon Qurban

MAKALAH
Analisis Relasi Makna
dalam carpon “Qurban” karya Nina Rahayu Nadéa
merupakan salah satu tugas mata kuliah Leksikografi
yang diampu oleh: Dr.Elis Suryani, NS, Dra., MS.





Oleh:
ARI KARNANDA
180210140041


SASTRA SUNDA – 2014



FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
DESEMBER 2015





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunianya kepada kitaa sehingga ANALISIS RELAKSI MAKANA dalam carpon “Qurban” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah leksikografi.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari masih banyak kekuranagan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, penyusun sangat berharap adanya saran dan tanggapan yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sebuah informasi.
                                                           
                       
                                                                      Jatinangor, 24 November 2015


                                                                                    Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam suatu bahasa, makna kata saling berhubungan, hubungan ini disebut relaksi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam-macam. Dalam setiap bahasa termasuk bahasa Indonesia, seringkali kita temukan adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainya dengan kata satuan bahasa lainnya.
Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonimi) kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi), dan sebagainya.
Hubungan relasi makna ini akan diterapkan pada sebuah carpon yang berjudul Qurban karya Nina Rahayu Nadéa.

1.2  Rumusan Masalah
Bentuk permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian Sinonimi dan contohnya pada carpon Qurban?
2.      Apa pengertian Antonimi dan contohnya pada carpon Qurban?
3.      Apa pengertian Homonimi, Polisemi dan contohnya pada carpon Qurban?
4.      Apa pengertian Hiponimi dan contohnya pada carpon Qurban?
5.      Apa pengertian Idiom dan contohnya pada carpon Qurban?

1.3  Tujuan Analisis
Berikut adalah tujuan daripada analisis relasi makna di dalam carpon Qurban, diantaranya:
1.      Untuk memahami Sinonimi dan contohnya pada carpon Qurban.
2.      Untuk memahami Antonimi dan contohnya pada carpon Qurban.
3.      Untuk memahami Homonimi, Polisemi dan contohnya pada carpon Qurban.
4.      Untuk memahami Hiponimi dan contohnya pada carpon Qurban.
5.      Untuk memahami Idiom dan contohnya pada carpon Qurban.

1.4  Identitas Carpon
Identitas carpon yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:
Judul Carpon   : Qurban”
Penulis             : Nina Rahayu Nadéa
Penerbit           : Manglé
No                   : 2495
Tahun Terbit    : 2014



BAB II
ANALISIS RELASI MAKNA CARPON “QURBAN”

2.1.Sinonimi
Sinonimi adalah kata-kata yang mengandung makna pusat yang sama tetapi berbeda dalam nilai rasa, atau dapat dikatakan bahwa sinonim ialah kata-kata yang memiliki denotasi yang sama tetapi berbeda dalam konotasi, atau dua bentuk (tipe) berbeda, tetapi artinya atau referennya hampir sama.
Berikut kata-kata yang berada didalam carpon ‘Qurban’ yang termasuk kedalam sinonimi:
No.
KATA SINONIMI
B.Indonesia
Posisi
1.
‘ngageubra’
‘saré’
tidur
Kolom I baris 8 - kolom VIII baris 37
2.
‘papait’
‘karerepet’
masalah
Kolom II baris 8 - kolom IV baris 11
3.
‘sipat’
‘tabeat’
sifat
Kolom IV baris 10 - kolom IV baris 11
4.
‘gusti’
‘Allah’
tuhan
Kolom VI baris 8 - kolom VII baris 42
5.
‘bebengok’
‘beungeut’
wajah
Kolom VII baris 43 - kolom VII baris 44
6.
‘mawa’
‘nyokot’
ambil
Kolom V baris 44 – kolom VIII baris 28





2.2.Antonimi
Antonimi adalah relasi antarmakna yang wujud logisnya sangat berbeda atau bertentangan, sedangkan kata yang berlawanan itu disebut antonim (Keraf, 1984: 39).
Berikut kata-kata yang berada didalam carpon ‘Qurban’ yang termasuk kedalam sinonimi:
No.
KATA ANTONIMI
B.Indonesia
Posisi
1.
‘hak’ X ‘kawajiban’
hak X kewajiban
Kolom II baris 1 - kolom III baris 23
2.
‘leutik’ X ‘gedé’
kecil X besar
Kolom IV baris 21 - kolom III baris 24
3.
‘soléh’ X ‘bedang’
soleh X buruk
Kolom VIII baris 50 - kolom VIII baris 50

3.      Homonimi & Polisemi
Homonimi adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi mengandung arti dan makna berbeda, atau beberapa kata yang bentuknya sama tetapi memiliki makna berbeda
Polisemi adalah makna yang saling berhubungan dari bentuk yang sama. Dalam polisemi kita mencatat kenyataan bahwa ada sebuah kata dapat memiliki bermacam-macam arti (Keraf, 1984: 34-36).
Namun, didalam carpon ‘Qurban’ ini tidak terdapat Homonimi dan Poliseminya.



2.3.Hiponimi
Yang dimaksud hiponimi adalah jika sebuah kata memiliki sebuah komponen makna tetapi tidak sebaliknya. Hiponimi menyatakan hubungan makna yang mengandung pengertian hirerarkis.
Berikut kata-kata yang berada didalam carpon ‘Qurban’ yang termasuk kedalam hiponimi:
No.
HIPONIMI
B.Indonesia
Posisi
1.
‘leumpang’ : ‘keuteuyeup’
berjalan pelan
Kolom I baris 1 - kolom I baris 1
2.
‘beunghar’ : ‘mampuh’, ‘nyondong’, ‘aya’, ‘boga’
kaya, mampu, ada, punya
Kolom I baris 18 - kolom II baris 18
3.
‘kulawarga’ : ‘dulur’, ‘baraya’
keluarga, sodara
Kolom III baris 21 - kolom IV baris 1
4.
‘akhérat’ : ‘poé akhir’
akhirat , kiamat
Kolom III baris 1 - kolom VIII baris 55
5.
‘kacilakaan’ : ‘tabrakan’
kecelakaan, tertabrak
Kolom VII baris 16 – kolom V baris 43

2.4.Idiom
Idiom adalah persoalan pemakaian bahasa oleh penutur asli, kita tidak dapat membuat idiom sendiri (Alwasilah, 1983: 150).
Berikut kata-kata yang berada didalam carpon ‘Qurban’ yang termasuk kedalam idiom:

No.
IDIOM
B.Indonesia
Posisi
1.
‘paheuyeuk leungeun’
Saling menolong, gotong royong
Kolom VIII baris 7




BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Sunda, makna kata saling berhubungan, hubungan kata itu disebut relasi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam- macam antara lain Sinonim sering disebut dengan persamaan kata.Antonimi sering disebut dengan lawan kata, Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, frase, ) yang memiliki makna lebih dari satu. Homonimi adalah 2 buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya “kebetulan” sama; maknanya tentu saja berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan.  Hiponimi adalah hubungan sematik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran yang lain. Pada analisis ini memakai media carpon sebagai bahan yang dianalisisnya yang berjudul Qurban. Banyak terdapat contoh relasi makna yang terdapat pada carpon Qurban.

3.2 Saran
Demikianlah tugas yang telah disusun, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan.
 
DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Elis NS.2015.Seluk-beluk Perkamusan. Bandung: Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran.

Syarifuddin, Andrie.2014.Makalah Relasi Makna. Sumatera Selatan: Blogger
http://andrisyarifudin2.blogspot.co.id/2014/06/makalah-relasi-

makna.html/Diakses Kamis 10 Desember 2015 14:07 WIB

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar